Close Menu
Klinik TeknoKlinik Tekno
  • Elektronik
  • Fintech
  • Gadgets
  • Games
  • Fotografi
  • Komputer
    • Laptop
    • Printer
    • Hardware
    • Software
    • Networking
  • Tutorial

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Tren Investasi 2025 AI, Tokenisasi, DeSci, dan DeFi yang lagi Hype

09/05/2025

Mengapa Harga Bitcoin Fluktuatif? Faktor Mempengaruhi Pasar

08/05/2025

Dampak AI terhadap Dunia Digital Marketing

07/05/2025
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
Klinik TeknoKlinik Tekno
  • Elektronik
  • Fintech
  • Gadgets
  • Games
  • Fotografi
  • Komputer
    • Laptop
    • Printer
    • Hardware
    • Software
    • Networking
  • Tutorial
Klinik TeknoKlinik Tekno
Beranda › Hardware › Pengertian Stabilizer, Fungsi Stabilizer dan Cara Kerja Stabilizer
Elektronik Hardware

Pengertian Stabilizer, Fungsi Stabilizer dan Cara Kerja Stabilizer

By Deni Saputro5 Mins Read313 Views
Facebook Twitter Pinterest WhatsApp Telegram LinkedIn
Pengertian Stabilizer, Fungsi Stabilizer dan Cara Kerja Stabilizer
Bagikan
Facebook Twitter WhatsApp Pinterest Telegram

Pengertian Stabilizer, Fungsi Stabilizer dan Cara Kerja Stabilizer Komputer  – Kondisi daya listrik yang masuk dan kelur dalam sebuah personal computer atau PC kadang tidak stabil. Banyak faktor yang bisa mempengaruhi hal tersebut. Namun, masalah tersebut sebenarnya bisa diatasi dengan sebuah perangkat keras bernama stabilizer.

Lantas, apa itu stabilizer? Bagaimana sebuah stabilizer bekerja? Semuanya akan dibahas secara tuntas dalam artikel ini secara singkat. Kamu juga akan mengetahui fungsi dari stabilizer. Berikut ulasannya buat kamu.

Topik yang akan dibahas:

  • Pengertian Stabilizer
  • Cara Pemasangan Stabilizer
  • Macam jenis Stabilizer
  • Fungsi Stabilizer
  • Cara Kerja Stabilizer
  • Akhir Kata

Pengertian Stabilizer

Tak kenal maka tak tahu, begitulah sebuah pepatah pada pembahasan kali ini. Kamu harus mengetahui konsep dasar dari stabilizer.

Stabilizer berasal dari kata ‘stabil’, yakni terkendali dan kondisi tetap. Adapun secara makna keseluruhan, bahwa perangkat ini digunakan untuk menstabilkan tegangan listrik atau biasa dikatakan aliran listrik yang normal.

Stabilizer yang disebut juga sebagai power stabilizer ini digunakan jika terjadi tidak stabilnya aliran listrik akibat cuaca yang sedang berubah, listrik dicuri orang, atau adanya hambatan yang mendadak terjadi pada aliran listrik di dalam pengkabelan.

Dengan adanya perangkat ini, dijamin perangkat komputer tidak mudah rusak sehingga mesin komputer bekerja normal.

Cara Pemasangan Stabilizer

Cara Pemasangan Stabilizer
www.bintangtop.com

Sebelum menyiapkan penginstallan perangkat tersebut, kamu harus mengecek kondisi tegangan listrik di masing-masing tempat yang akan kamu pasang.

Baca Juga:  Perbedaan Fungsi Stabilizer dan UPS

Hal ini disebabkan tiap tempat memiliki besaran tegangan yang berbeda-beda. Sehingga perlu ada penyesuaian untuk memilih stabilizer yang cocok.

Prosedurnya adalah siapkan Test Voltage lalu ukur besar tegangan di sumbernya. Jika kurang dari 200 volt maka dapat dipasang stabilizer tersebut di dekat komputer yang kamu miliki.

Selain itu, jumlah dari stabilizer pun tergantung dari jumlah sistem komputer yang kamu pasang. Jika digunakan untuk keperluan warnet (warung internet) maka perlu menyediakan jumlah stabilizer yang lebih banyak pula.

Jika sudah disiapkan, selanjutnya steker stabilizer dihubungkan ke stop kontak sebagai sumber tegangan arus listrik. Lalu perhatikan tombol stabilizer dalam kondisi mati atau off.

Setelah itu, steker yang ada di monitor komputer dihubungkan ke stabilizer lalu tekan tombol stabilizer ke posisi hidup atau on. Terakhir hidupkan komputer hingga siap digunakan.

Macam jenis Stabilizer

Pada pembahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa untuk dapat memasang stabilizer perlu adanya penyesuaian tegangan di tiap tempat. Kantor, rumah kamu, rumah tetangga kamu pastinya memiliki tegangan yang berbeda-beda.

Sehingga hal tersebut membuat banyak sekali terobosan-terobosan baru pada stabilizer. Akibatnya muncul berbagai macam jenis dari perangkat pendukung ini.

Jenis-jenis stabilizer tersebut dibedakan berdasarkan komponen penting yang dapat mensatbilkan tegangan di dalam perangkat tersebut.

  1. Stabilizer dengan menggunakan putaran servo motor. Hal ini dilakukan dalam waktu 2 sampai 5 detik hingga akhirnya tegangan yang dihasilkan stabil.
Baca Juga:  Perbedaan Fungsi Stabilizer dan UPS

Akan tetapi kelemahan dari perangkat ini adalah tidak memiliki rangkaian filter yang berguna jika terdapat gangguan arus listrik akibat surge hingga petir.

  1. Stabilizer yang di dalamnya terdapat relay yang secara cepat memberikan tegangan yang stabil ke komputer. Hal ini disebabkan dari sifat relay yang sangat responsif untuk menerima sinyal jika ada tegangan listrik yang kurang stabil.

Akan tetapi di dalamnya masih belum memiliki filter. Sehingga range kestabilannya hanya kurang dari 5% saja.

  1. Stabilizer dengan Digital Control sudah lebih canggih. Hal ini selain terdapat relay juga dilengkapi dengan triac atau yang disebut dengan istilah tyristor.
    Triac sendiri sebetulnya berfungsi untuk penguat dari fungsi relay dan sebagai saklar otomatis dalam sebuah rangkaian.
  2. Stabilizer dengan kecanggihannya yang lebih mutakhir adalah dengan menggunakan ferro resonant atau disebut pula dengan line conditioner. Kecanggihan tersebut didukung dengan selang waktu respon yang sangat cepat, yakni 0,04 detik hinggamencapai kestabilan tegangan.

Hal ini didukung dengan adanya penambahan filter yang menggunakan komponen kapasitor dan trafo isolator.

Fungsi Stabilizer

Sebelumnya telah dijelaskan bahwa fungsi utamanya adalah menghasilkan tegangan yang stabil untuk diberikan kepada hardware yang membutuhkan, salah satunya komputer.

Sehingga dari fungsi utama, stabilizer memiliki fungsi turunan atau fungsi lainnya, yakni

  1. Memperpanjang masa dari penggunaan alat-alat elektronika, terutama pada sistem komputer
  2. Menjaga power supply tetap stabil
  3. Terdapat filter untuk dapat meredam adanya kebisingan dan gangguan, terutama petir
  4. Melindungi alat elektronik dari tegangan sumber yang kurang dan lebih
  5. Dapat mengurangi kerusakan komponen elektronik sehingga life time dapat dijaga
Baca Juga:  Perbedaan Fungsi Stabilizer dan UPS

Sehingga dapat dirangkum bahwa pada akhirnya stabilizer dapat menjadi solusi alternatif untuk melindungi peralatan elektronik dengan biaya yang murah.

Cara Kerja Stabilizer

Sebenarnya perangkat ini juga memerlukan kondisi arus listrik. Dimana kondisi tersebut harus stabil.

Sistem atau cara kerja dari stabilizer ditentukan dengan dua faktor dari nilai kapasitas dari sistem stabilizer.

Pertama, nilai kapasitas yang dimiliki oleh alat elektronik atau hardware yang akan dihubungkan ke stabilizer. Kedua, nilai kapasitas dari stabilizer itu sendiri.

Cara Kerja Stabilizer
news.ralali.com

Sehingga dari sistem kerja yang terlihat pada gambar bahwa sumber listrik dari PLN akan masuk ke stabilizer agar tegangan listrik yang masuk ke dalam komponen atau alat elektronik berupa tegangan listrik yang stabil.

Akan tetapi, secara praktiknya bahwa banyak sekali kejadian yang terjadi pada kerusakan fungsi dari stabilizer. Hal ini disebabkan nilai kapasitas stabilizer yang dimiliki lebih kecil daripada nilai kapasitas dari sumber listrik yang terpasang.

Akhir Kata

Nah, itu tadi penjelasan singkat mengenai pengertian stabilizer, cara kerja, dan fungsinya untuk kamu gunakan dalam PC milikmu.

Semoga artikel dari Klinik Tekno ini bermanfaat dan bisa membantu kamu dalam meningkatkan wawasanmu dalam dunia kelistrikan.

Stabilizer Stabilizer Listrik Stavolt
Share. Facebook Twitter Pinterest WhatsApp Telegram LinkedIn
Deni Saputro
  • Website
  • Facebook
  • X (Twitter)
  • Pinterest
  • LinkedIn

Seorang Blogger, Penulis Artikel dan Digital Marketer yang ingin bermanfaat untuk orang lain dengan cara berbagi wawasan lewat tulisan.

Anda mungkin menyukai:

Cara Menghidupkan Kembali Kulkas yang Tidak Dingin Korsleting

Faktor yang Bisa Memperpendek Umur Lampu LED

Panduan Memilih Lampu LED yang Tepat untuk Rumah Anda

Perbandingan Lampu LED vs Lampu Bohlam Biasa

Cara Membersihkan dan Merawat Blender Agar Awet

Cara Mengganti Kapasitor Kipas Angin yang Rusak

Artikel Terbaru

Perbedaan Kelebihan dan Kekurangan Kulkas 1 dan 2 Pintu

Cara Mengukur Performa Jaringan LAN dengan Mudah

Pengertian dan Perbedaan Arus Listrik AC dan DC serta Contohnya

5 Rekomendasi LAN Tester Digital Terbaik

Tips Membeli Mesin Cuci Bekas Layak Pakai

Klinik Tekno
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest YouTube
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Privacy
© 2025 kliniktekno.com. All rights reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Pemblokir Iklan Terdeteksi!
Pemblokir Iklan Terdeteksi!
Harap pertimbangkan untuk mendukung kami dengan menonaktifkan pemblokir iklan pada browser Anda!