Close Menu
Klinik TeknoKlinik Tekno
  • Elektronik
  • Fintech
  • Gadgets
  • Games
  • Fotografi
  • Komputer
    • Laptop
    • Printer
    • Hardware
    • Software
    • Networking
  • Tutorial

Subscribe to Updates

Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

What's Hot

Cara Menggunakan Aplikasi Monitoring Suhu CPU & GPU

12/11/2025

Cara Menentukan Daya Listrik Rumah Sesuai Jumlah Elektronik

11/11/2025

Cara Mengoptimalkan Kualitas Gambar di Smart TV 4K HDR

10/11/2025
Facebook X (Twitter) Instagram
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Privacy Policy
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest
Klinik TeknoKlinik Tekno
  • Elektronik
  • Fintech
  • Gadgets
  • Games
  • Fotografi
  • Komputer
    • Laptop
    • Printer
    • Hardware
    • Software
    • Networking
  • Tutorial
Klinik TeknoKlinik Tekno
Beranda › Tutorial › Cara Menggunakan Aplikasi Monitoring Suhu CPU & GPU
Tutorial

Cara Menggunakan Aplikasi Monitoring Suhu CPU & GPU

By Tyo Pradana7 Mins Read0 Views
Facebook Twitter Pinterest WhatsApp Telegram LinkedIn
Cara Menggunakan Aplikasi Monitoring Suhu CPU & GPU
Bagikan
Facebook Twitter WhatsApp Pinterest Telegram

Cara Menggunakan Aplikasi Monitoring Suhu CPU & GPU – Suhu yang terlalu tinggi bikin performa turun (thermal throttling), sistem jadi tidak stabil, dan umur komponen bisa memendek. Dengan monitoring, kamu bisa:

  • Tahu kapan suhu mulai “nakal” dan antisipasi sebelum throttling.
  • Ngetes efektivitas pendinginan (ganti pasta, tambah kipas, bersihin debu).
  • Menentukan fan curve yang lebih hening atau lebih agresif, sesuai kebutuhan.
  • Ngelog data buat evaluasi setelah sesi gaming/render panjang.

Topik yang akan dibahas:

  • Istilah Penting Core Temp, Tjunction, Hotspot, dan Lainnya
  • Batas Suhu Aman (Rule of Thumb)
  • Rekomendasi Aplikasi Monitoring (Windows, macOS, Linux)
  • Windows
  • macOS
  • Linux
  • Instalasi & Setup Cepat: Pilihan yang Paling Gampang
  • Core Temp (Windows)
  • HWiNFO (Windows)
  • MSI Afterburner + RTSS (Windows)
  • GPU-Z (Windows)
  • Menampilkan OSD (On-Screen Display) Saat Gaming/Render
  • Logging & Analisis: Bikin Grafik dari CSV
  • Notifikasi/Alarm Jika Suhu Lewat Batas
  • Fan Curve 101: Otomatis vs Manual (GPU & CPU)
  • Deteksi Thermal Throttling dan Cara Mengatasinya
  • Tips Khusus Laptop vs Desktop
  • Best Practice Saat Gaming, Editing, dan Render Panjang
  • Validasi dengan Stress Test (Aman Buat Pemula)
  • Optimasi Lanjut: Undervolting (Ringkas & Aman)
  • Monitoring Jarak Jauh & di Smartphone (opsional)
  • Troubleshooting Umum
  • Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari
  • Kesimpulan

Istilah Penting Core Temp, Tjunction, Hotspot, dan Lainnya

  • CPU Package/Core Temp: suhu rata-rata/tiap inti CPU.

  • Tjunction (Tjmax): batas maksimum desain suhu pada die CPU/GPU; di atas ini, sistem biasanya throttling atau shutdown.

  • GPU Temp: suhu sensor utama GPU.

  • Hotspot/Junction Temp (GPU): titik terpanas di die; normalnya lebih tinggi dari GPU Temp biasa.

  • VRM/VRAM Temp: suhu modul daya dan memori; penting untuk stabilitas GPU.

  • Ambient/Intake Temp: suhu udara sekitar/masuk casing—ini ngaruh ke semua bacaan.

Batas Suhu Aman (Rule of Thumb)

Catatan: setiap CPU/GPU punya spesifikasi berbeda. Angka di bawah adalah patokan umum untuk harian.

  • CPU desktop/laptop

    • Idle: ~30–50°C

    • Beban berat: ~70–90°C (beberapa CPU modern aman sebentar di 95°C sebelum throttling)

  • GPU modern

    • Idle: ~35–55°C

    • Beban gaming/render: ~70–85°C (hotspot bisa 10–20°C lebih tinggi; beberapa model toleran sampai ~95°C hotspot jangka pendek)
      Kalau sering di atas rentang ini, cek aliran udara, pasta termal, dan fan curve.

Baca Juga:  Cara Overclock CPU & GPU Tanpa Merusak Komponen

Rekomendasi Aplikasi Monitoring (Windows, macOS, Linux)

Windows

  • Core Temp – ringan, fokus CPU, ada tray & logging.

  • HWiNFO – super lengkap (CPU, GPU, VRM, kipas), support alarm & logging.

  • HWMonitor – sederhana, all-in-one sensor.

  • MSI Afterburner + RivaTuner Statistics Server (RTSS) – OSD in-game, fan curve & tuning GPU.

  • GPU-Z – detail GPU + tab Sensors cepat.

  • Open Hardware Monitor – open-source, cukup lengkap.

macOS

  • iStat Menus – tampilan menu bar elegan, widget lengkap.

  • TG Pro – bagus untuk suhu Mac & kontrol kipas, dapat set alarm.

Linux

  • lm-sensors – basis pembacaan sensor via terminal.

  • Psensor – GUI untuk lm-sensors.

  • (Opsional) Integrasi Grafana/Prometheus untuk chart lanjutan.

Instalasi & Setup Cepat: Pilihan yang Paling Gampang

Core Temp (Windows)

  1. Install Core Temp (pilih opsi tanpa bloat).

  2. Buka Options → Settings → Notification Area untuk tampilkan suhu di tray.

  3. Centang Start with Windows kalau mau auto-start.

  4. Tools → Logging untuk simpan CSV (berguna analisis nanti).

HWiNFO (Windows)

  1. Saat start, pilih Sensors-only.

  2. Tekan ikon gear (Settings) → atur Polling period (mis. 1000 ms).

  3. Klik kanan sensor → Add to tray atau Graph sesuai kebutuhan.

  4. Logging: klik ikon log → pilih file CSV.

  5. Alarm: klik kanan sensor → Set Alert (mis. CPU > 90°C → pop-up/sound).

MSI Afterburner + RTSS (Windows)

  1. Install Afterburner (otomatis bundling RTSS).

  2. Buka Settings → Monitoring. Centang metrik (GPU temp, CPU temp via plugin, usage, FPS).

  3. Untuk yang ingin tampil di layar game: centang Show in On-Screen Display pada tiap metrik.

  4. Buka tab On-Screen Display → atur hotkey (mis. Ctrl + F12 untuk show/hide OSD).

  5. Jalankan game → OSD muncul real-time tanpa Alt-Tab.

GPU-Z (Windows)

  1. Jalankan GPU-Z → tab Sensors.

  2. Centang Log to file kalau mau simpan CSV.

  3. Praktis untuk cek cepat suhu, hotspot (jika didukung), VRAM, dan fan speed.

Menampilkan OSD (On-Screen Display) Saat Gaming/Render

  • Afterburner + RTSS adalah kombo favorit:

    • Pilih metrik penting (GPU Temp/Hotspot, CPU Package, FPS, VRAM/CPU usage).

    • Atur ukuran font & posisi di RTSS (biasanya pojok kiri atas).

    • Pakai hotkey untuk on/off supaya HUD nggak ganggu.

  • Alternatif: beberapa overlay launcher (Steam, Xbox Game Bar) bisa tampilkan metrik dasar, tapi tidak sedalam Afterburner/HWiNFO.

Baca Juga:  Cara Optimalkan FPS di Game Tanpa Ganti VGA

Logging & Analisis: Bikin Grafik dari CSV

  • HWiNFO/Core Temp/GPU-Z/Afterburner bisa simpan CSV.

  • Alur kerja cepat:

    1. Aktifkan logging → mainkan game/render 15–30 menit.

    2. Import CSV ke Excel/Google Sheets → buat grafik waktu vs suhu.

    3. Cari pola: suhu puncak (peak), waktu stabil, kapan throttling terjadi.

  • Manfaat: kamu bisa bandingkan sebelum/sesudah bersih-bersih, ganti pasta, atau ubah fan curve.

Notifikasi/Alarm Jika Suhu Lewat Batas

  • HWiNFO: klik kanan sensor → Set Alert → pilih aksi (sound, popup, tray, jalankan script).

  • TG Pro (macOS): set threshold untuk trigger kipas tinggi & notifikasi.

  • Tujuan: kamu nggak harus mantengin terus—dapat warning otomatis kalau suhu kelewat.

Fan Curve 101: Otomatis vs Manual (GPU & CPU)

  • GPU (Afterburner):

    • Settings → Fan → aktifkan User defined software automatic fan control.

    • Buat kurva: misal 30% di 40°C → 50% di 70°C → 70% di 80°C → 85% di 85°C.

    • Simpan profil; cek noise vs suhu.

  • CPU:

    • Umumnya atur di BIOS atau software vendor (ASUS AI Suite, MSI Center, dll).

    • Pastikan kipas casing sinkron: front intake lebih banyak dari exhaust → tekanan positif ringan bantu debu tidak mudah masuk.

  • Prinsip: naikkan fan speed lebih agresif di 70–80°C untuk cegah lonjakan.

Deteksi Thermal Throttling dan Cara Mengatasinya

  • Tanda throttling: FPS drop tiba-tiba, clock turun padahal load tinggi, suhu menyentuh batas Tj.

  • Cara cek: lihat Clock dan Temperature di HWiNFO/Afterburner berdampingan.

  • Solusi cepat:

    • Bersihkan heatsink/kipas, ganti pasta termal (jika sudah lama).

    • Rapikan kabel & tambahkan kipas intake.

    • Set fan curve lebih agresif.

    • Turunkan kualitas grafis/limit FPS untuk beban lebih ringan (sementara).

Tips Khusus Laptop vs Desktop

  • Laptop: ruang sempit, suhu wajar lebih tinggi.

    • Pakai cooling pad berkualitas, angkat bodi belakang sedikit.

    • Mode Performance/Balanced di software OEM sering memengaruhi limit daya & kipas.

    • Hindari menutup exhaust; bersihkan debu lebih sering.

  • Desktop: fokus ke airflow.

    • Intake depan + exhaust belakang/atas.

    • Pastikan filter debu bersih; kipas berkualitas bantu stabilitas suhu & noise.

Baca Juga:  Apa Itu Overclocking CPU dan Bagaimana Cara Mengaktifkannya

Best Practice Saat Gaming, Editing, dan Render Panjang

  • Jalankan OSD minimal: GPU Temp/Hotspot, CPU Package, FPS.

  • Gunakan Borderless Windowed kalau suka cek grafik real-time di monitor kedua.

  • Batas aman pribadi: bikin alarm di 90–92°C untuk CPU/GPU sebagai “peringatan kek”.

  • Untuk render lama, pertimbangkan limit FPS atau power limit ringan agar suhu stabil tanpa performa terlalu tergerus.

Validasi dengan Stress Test (Aman Buat Pemula)

  • Tujuan: memastikan sistem stabil & suhu terkendali.

  • Opsi pemula:

    • Cinebench (CPU, durasi singkat)

    • 3DMark Time Spy/Fire Strike (GPU)

  • Pantau suhu saat test, jangan dipaksa berjam-jam. Kalau suhu melonjak ekstrim → hentikan.

Optimasi Lanjut: Undervolting (Ringkas & Aman)

Opsional buat yang nyaman ngulik—risiko tanggung sendiri ya!

  • GPU (Afterburner): tekan Ctrl + F → Voltage/Frequency Curve Editor.

    • Pilih frekuensi target (mis. 1900 MHz) pada voltase lebih rendah (mis. 900–950 mV), lock titiknya, uji stabilitas.

  • CPU (Intel XTU/AMD Ryzen Master): cari panduan spesifik model; beberapa laptop modern mengunci undervolt.

  • Manfaat: suhu turun 5–15°C, fan lebih kalem, performa sering tetap.

Monitoring Jarak Jauh & di Smartphone (opsional)

  • HWiNFO + OSD sudah cukup untuk kebanyakan orang.

  • Untuk eksperimen: dashboard custom (Rainmeter, Grafana) yang baca shared memory/sensor—tapi ini level lanjut.

  • Di Mac, TG Pro cukup enak dipakai harian tanpa ribet.

Troubleshooting Umum

  • OSD tidak muncul di game

    • Pastikan RTSS berjalan dan game tidak mem-block overlay (beberapa anti-cheat sensitif).

    • Coba mode Stealth di RTSS, atau ganti Application Detection Level.

  • Sensor CPU/GPU tidak terbaca

    • Jalankan app as Administrator.

    • Update driver chipset/GPU dan pastikan tidak ada software monitoring lain yang bentrok.

  • Logging kosong/terpotong

    • Cek izin tulis folder, hentikan sleep otomatis, atur interval polling lebih tinggi.

  • Kipas tidak berubah walau fan curve diset

    • Untuk CPU, cek BIOS/software OEM. Tidak semua kipas bisa dikontrol dari Afterburner.

    • Untuk GPU, beberapa OEM mengunci sebagian kontrol pada laptop.

Kesalahan Umum yang Perlu Dihindari

  • Mengaktifkan terlalu banyak overlay sampai nutupi layar (malah ganggu).

  • Mengabaikan hotspot/VRAM—hanya lihat satu angka suhu.

  • Fan curve terlalu agresif di suhu rendah → kipas berisik tanpa manfaat.

  • Tidak membersihkan filter debu & heatsink berbulan-bulan.

  • Undervolting berlebihan tanpa uji stabilitas → crash di tengah kerja.

Kesimpulan

Monitoring suhu CPU & GPU itu bukan sekadar “biar kelihatan keren” ini fondasi kesehatan PC harian.

Dengan kombinasi aplikasi tepat (Afterburner + RTSS untuk OSD, HWiNFO/Core Temp untuk data & alarm), kamu bisa tahu kondisi real-time, cegah throttling, dan bikin sistem lebih awet.

Mulai dari yang sederhana tampilkan OSD metrik inti, set alarm 90–92°C, logging saat sesi berat, lalu haluskan fan curve.

Setelah itu, jika perlu, baru lanjut ke optimasi seperti undervolting. Pelan-pelan tapi pasti PC adem, performa stabil, kuping juga aman dari kipas teriak.

CPU GPU suhu CPU
Share. Facebook Twitter Pinterest WhatsApp Telegram LinkedIn
Tyo Pradana
  • Website

Keingintahuan adalah sumbu dalam lilin pembelajaran.

Anda mungkin menyukai:

Cara Menentukan Daya Listrik Rumah Sesuai Jumlah Elektronik

Cara Mengoptimalkan Kualitas Gambar di Smart TV 4K HDR

Cara Update Firmware Smart TV agar Tidak Lemot

Cara Membersihkan Fan Laptop Tanpa Bongkar Total

Cara Mengatur Sensor Gerak (Motion Sensor) Lampu Otomatis

Cara Membersihkan Port Charging HP yang Longgar atau Berdebu

Artikel Terbaru

Penyebab AC Berkedip Sering Mati Sendiri dan Cara Mengatasinya

Layar Laptop Berkedip atau Blank? Ini Solusinya!

Rekomendasi Subwoofer Mobil 12 inch Murah Terbaik

ELCB dan MCB: Mana yang Lebih Penting untuk Keamanan Listrik?

5 Cara Membersihkan Mesin Cuci Sharp 2 Tabung

Klinik Tekno
Facebook X (Twitter) Instagram Pinterest YouTube
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Disclaimer
  • Privacy
© 2025 kliniktekno.com. All rights reserved

Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.

Pemblokir Iklan Terdeteksi!
Pemblokir Iklan Terdeteksi!
Harap pertimbangkan untuk mendukung kami dengan menonaktifkan pemblokir iklan pada browser Anda!