Switch adalah sebuah komponen jaringan komputer yang digunakan untuk menghubungkan beberapa perangkat komputer agar bisa saling bertukar data baik itu menerima, memproses atau meneruskan data menuju ke perangkat lainnya. Pada konteks ini, switch digunakan untuk menghubungkan beberapa HUB untuk membangun jaringan komputer yang lebih besar dan memiliki bandwidth lebih besar.
Memadukan switch dengan HUB, membuat perangkat tersebut menjadi bekerja dengan lebih terarah dan efisien, karena langsung menyasar pada alamat yang dituju untuk pertukaran data. Manfaat dari menggunakan sistem switch juga memberikan kemudahan dalam mendeteksi tujuan data sehingga bisa meminimalisir terjadinya tabrakan ketika data dikirim.
Ada beberapa jenis switch yang tersebar di pasaran dan biasa digunakan. Setiap jenis memiliki karakterisitik unik yang menentukan peruntukannya masing-masing. Ada yang cocok untuk jaringan rumahan, bisnis menengah atau bisnis besar.
Nah pada tulisan ini kami akan menjelaskan tentang jenis-jenis switch tersebut. Informasi ini akan membantumu untuk menentukan jenis switch mana yang cocok untuk kebutuhan jaringan komputer yang akan dibangun, jadi silakan disimak penjelasan kami hingga selesai.
Topik yang akan dibahas:
Jenis-Jenis Switch
Switch bisa dibagi menjadi beberapa jenis yang dilihat dari berbagai aspek, dari mulai kemampuannya untuk dikonfigurasi atau tidak, fungsinya dan lain sebagainya. Di sini kami akan menjelaskan delapan jenis switch, yaitu Unmanaged Switch, Managed Switch, Smart Switch, Enterprise-Managed Swicth, KVM Switch, PoE Switch, Switch Layer 2 dan Switch Layer 3. Silakan berikut penjelasannya:
Unmanaged Switch
Sejauh ini, unmanaged switch adalah jenis switch yang paling murah diantara jenis lainnya yang ada di pasaran. Penggunaan jenis ini biasanya untuk kebutuhan jaringan skala kecil, baik itu untuk aplikasi di kantor atau di rumah. Unmanaged switch biasanya berperan sebagai pengelola aliran data antara printer dan beberapa komputer serta antar perangkat lain.
Ciri utama dari jenis switch satu ini adalah karakteristiknya yang dapat dipakai secara langsung tanpa memerlukan konfigurasi yang rumit. Jadi jika disimpulkan, jenis ini memiliki dua poin keunggulan, yaitu instalasinya yang mudah dan harganya relatif lebih murah.
Managed Switch
Managed switch merupakan kebalikan dari unmanaged switch karena jenis ini memungkinkan pengguna untuk melakukan konfigurasi sesuai kebutuhan. Jenis ini dibekali user interface yang memudahkan pengguna untuk melakukan konfigurasi.
Namun tak hanya lewat interface, metode untuk konfigurasi juga bisa dilakukan dengan menggunakan console dan yang paling canggih melalui internet. Switch ini juga memungkinkanmu untuk melakukan pengecekan transfer data melalui IP Address atau via protocol SNMP dan program monitoring lainnya.
Smart Switch
Smart Switch adalah jenis yang sudah dimodifikasi karakteristiknya, sehingga bisa dibilang jenis ini ada ditengah-tengah antara antara jenis unmanaged switch dan managed switch. Instalasi pertama dari jenis ini mudah layaknya unmanaged switch namun tetap memungkinkan untuk dikonfigurasi.
Berbeda dengan managed switch, konfigurasi untuk smart switch berbasis web sehingga bisa dilakukan di mana pun melalui web. Kelebihan jenis switch ini adalah kemampuan pengaturan otomatisnya dan juga bisa diubah sesuai kebutuhan jaringan komputer.
Enterprise-Managed Switch
Enterprise-managed switch merupakan jenis switch yang peruntukannya sebagai perangkat untuk perusahaan besar. Jenis ini dapat menjalankan fungsi pemonitor sekaligus pengkonfigurasi. Hal ini memungkinkan karena konsep topologi jaringannya yang lebih kompleks dibandingkan dengan topologi jenis lain. Selain itu, jumlah pengelola dan kemampuan pendukung perangkat juga jadi pembeda antara jenis switch ini dengan jenis switch lainnya.
KVM Switch
KVM adalah singkatan dari keyboard, video dan mouse merupakan jenis switch yang menghubungkan perangkat keyboard, mouse atau monitor ke beberapa komputer. Penggunaan jenis ini biasanya untuk mengontrol sekelompok server, sehingga ruang desktop menjadi lebih luas karena penggunaan kabel jadi lebih minim.
KVM akan membuat seorang teknisi bisa mengontrol fungsi dari beberapa komputer hanya melalui satu konsol. Alat satu ini biasanya dapat diprogram menggunakan hotkeys keyboard yang membuat pengguna bisa berpindah dari satu PC ke PC lain. Sehingga penggunaannya memudahkanmu untuk memusatkan perawatan dan manajemen server.
PoE Switch/Injector
PoE adalah singkatan dari Power over Ethernet. PoE Switch bisa mendistribusikan daya listrik melalui jaringan ke perangkat-perangkat yang terhubung jaringan. Artinya berbagai perangkat yang terhubung ke jaringan, dari mulai PC, IP kamera dan smart lighting systems bisa berfungsi tanpa perlu adanya sumber tegangan AC.
Saat membangun jaringan PoE yang mendukung baik Ethernet dan perangkat PoE-enabled, maka dibutuhkan PoE injector. Injektor mengambil perangkat dengan switch PoE dan non-PoE lalu menggunakannya untuk membuat access point yang diperlukan untuk perangkat di jaringan yang menggunakan kabel Cat 5 atau lebih baik untuk mengirimkan listrik yang diperlukan melalui kabel sinyal.
Dengan memanfaatkan daya dari injektor PoE, membuat jaringan kantor atau rumah yang berjalan efisien tanpa diperlukan untuk memasang catu daya tambahan untuk berbagai perangkat. Namun, tidak semua perangkat kompatibel dengan switch atau injektor PoE. Jika berniat menggunakan switch jenis ini, maka pastikan dulu apakah sakelar PoE sesuai dengan standar 802.3 af/at dan apakah perangkat yang ingin disambungkan dapat mendukungnya.
Switch Layer 2
Switch layer 2 adalah perangkat switching yang beroperasi pada data link layer yang ada pada lapisan model OSI. Switch ini akan meneruskan paket dengan mengacu pada MAC address dari perangkat yang dituju. Selain itu, jenis ini dapat melakukan fungsi bridge antara segmen-segmen LAN (Local Area Network), paket-paket data akan dikirimkan dengan cara melihat alamat MAC tujuan tanpa mempermasalahkan protokol jaringan yang dipakai.
Switch Layer 3
Switching layer 3 merupakan switch di network layer yang berada pada lapisan model OSI. Berbeda dengan layer 2, jika layer 2 tadi menggunakan MAC Address, switching layar 3 ini meneruskan paket data ke tujuan dengan mengacu pada IP address. Nama lain dari Switching layer 3 adalah switching routing atau switching multilayer.
Nah demikianlah penjelasan kami tentang jenis-jenis switch yang biasa digunakan. Setiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga setiap jenis cocok untuk kebutuhan spesifik masing-masing.