Pengertian dan Perbedaan Arus Listrik AC dan DS serta Contohnya – Listrik sekarang ini menjadi salah satu kebutuhan pokok untuk semua orang karena setiap hari kita tidak pernah lepas dari listrik karena memang kita sekarang sudah sangat ketergantungan dengan adanya listrik.
Listrik merupakan salah satu energi yang mampu digunakan untuk disalurkan dengan melalui sebuag penghantar berupa kabel yang membpunyai sebuah arus listrik dikarenakan adanya muatan listrik yang mengalir dari saluran positif ke saluran negatif.
Dalam kehidupan sehari-hari, listrik tentunya sangat memiliki peran penting yang digunakan sebagai penerangan dan sebagai sumber energi untuk berbagai keperluan masyarakat yang dapat berupa tenaga dan hiburan.
Keberadaan listrik sangat penting dan dikuasai serta telah terjaga dengan ketat yang dikelola oleh negara melalui perusahaan yang bernama PLN untuk memberikan pelayanan listrik terbaik yang akan diberikan kepada masyarakat.
Topik yang akan dibahas:
Pengertian Arus Listrik
Arus listrik merupakan sebuah aliran listrik yang terjadi karena adanya jumlah muatan listrik yang mengalir dari satu titik tertentu ke titik yang lain dalam suatu rangkaian yang mengalir tiap satuan waktu dan terdapat beda potensial yang ada pada media penghantar antara ke dua titik tersebut yang saling mempengaruhi.
Semakin besar tegangan yang dimiliki antara kedua titik tersebut, maka akan semakin besar pula nilai arus yang akan mengalir di kedua titik tersebut. Satuan arus listrik internasional yang melambangkan tentang arus litrik adalah A (ampere) yang dimana penulisan dalam rumus arus listrik tersebut ditulis dengan menggunakan simbol I (current).
Umumnya, aliran arus listrik ini akan mengikuti arah aliran muatan positif yang mana arus listrik akan mengalir dari muatan positif menuju ke muatan negatif atau dapat diartikan jika dengan arus listrik ini akan mengalir dari potensial yang tinggi menuju potensial yang lebih rendah.
Berdasarkan adanya arah aliran tersebut, arus listrik pun telah terbagi menjadi 2 kategori, yakni arus listrik yang searah (direct current/DC) dan arus listrik bolak-balik (alternating current/AC).
Pengertian Arus Listrik AC
Arus listrik AC atau alternating current merupakan salah satu jenis arus listrik yang besar dan arah arusnya selalu berubah-ubah dan bolak-balik yang akan membentuk sebuah gelombang yang dinamakan dengan gelombang sinus atau yang lebih dikenal dengan sebutan sinusoida.
Di Indonesia, arus listrik AC telah dikelola dengan terjaga dan berada dibawah naungan PLN yang menerapkan listrik bolak-balik dengan frekuensi 50Hz.
Tegangan standar yang telah diterapkan dalam penggunaan kebutuhan rumah tangga masyarakat adalah sebesar 220 volt dimana tegangan dan frekuensi tersebut hanya terdapat pada rumah Anda, kecuali jika Anda tidak berlangganan pada penggunaan listrik yang dikelola oleh PLN.
Contoh Pemanfaatan Listrik AC
Pemanfaatan arus listrik AC sebenarnya sudah sangat banyak digunakan untuk mempermudah dalam kegiatan sehari-hari yang ada pada barang-barang dirumah Anda. Perhatikanlah semua barang yang menggunakan listrik PLN berarti telah memanfaatkan penggunaan listrik AC.
Sebagai pengaman, listrik AC yang ada dirumah biasanya sudah dilengkapi dengan menggunakan pembatas sekaligus pengaman berupa MCB oleh pihak PLN. Tak semua barang menggunakan listrik AC, ada sebagian barang yang menggunakan listrik PLN berupa listrik DC, contohnya saja Laptop.
Laptop menggunakan listrik DC karena diperoleh dari adaptor yang terdapat pada laptop tersebut dimana saat mengisi ulang baterai laptop, maka adaptor didalam laptop akan merubah listrik AC menjadi DC sesuai kebutuhan dari laptop.
Contoh pemanfaatan energi listrik AC yang lain, diantaranya yaitu mesin cuci, lampu, pompa air AC, pendingin ruangan, kompor listrik, dan masih banyak lagi barang rumah tangga lainnya.
Pengertian Arus Listrik DC
Arus listrik DC atau Direct current merupakan salah satu jenis arus listrik searah yang pada awalnya aliran arus pada listrik DC akan mengalir dari ujung positif menuju ujung yang negatif.
Menurut pengamatan yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan jika pada arus searah terdapat arus yang alirannya dari negatif (elektron) menuju ke kutub positif yang menyebabkan timbulnya lubang-lubang bermuatan positif yang terlihat mengalir dari arah positif ke negatif.
Contoh Pemanfaatan Listrik DC
Listrik DC biasanya digunakan oleh perangkat ektronika, seperti motor listrik DC dan kebanyakan digunakan untuk keperluan beban elektronika, seperti lampu, komputer, laptop, tv, radio, dan masih banyak lagi.
Selain itu, listrik DC juga sering disimpan dalam penggunaan suatu baterai yang digunakan untuk menghidupkan jam dinding, mainan mobil-mobilan, dan masih banyak lainnya.
Umumnya, kebanyakan perangkat yang menggunakan listrik DC adalah beban dari berbagai perangkat elektronika.
Perbedaan Arus Listrik AC Dan DC
Berikut ini adalah perbedaan dari arus listrik ac dan dc yang perlu diketahui :
- Arus AC aman untuk mentransfer listrik pada jarak yang panjang dan bisa memberikan banyak kekuatan ketika transfer arusnya, sedangkan arus listrik DC tidak bisa melakukan perjalanan yang cukup jauh karena arus DC ini akan melemah dan kehilangan energi
- Arah aliran elektron pada arus AC adalah magnet yang mengitari sepanjang kawatnya, sedangkan arah aliran elektron pada arus DC adalah magnet stabil yang ada di sepanjang kawat.
- Frekuensi pada arus AC adalah 50Hz atau bisa juga, sedangkan frekuensi pada arus DC itu adalah
- Arus AC itu akan berbalik arah ketika mengalir dalam suatau rangkaian, sedangkan dalam arus DC tetap mengalir satu arah dalam rangkaiannya.
- Besarnya arus AC cukup bervariasi terhadap waktunya, sedangkan besarnya arus DC itu sangat tetap terhadap waktu.
Demikianlah artikel mengenai perbedaan arus listrik ac dan listrik dc yang dapat Klinik Tekno sampaikan. Semoga bermanfaat.