Switch dan Hub: Perbedaan Komponen dan Fungsinya Dalam Jaringan – JDalam sebuah jaringan internet baik itu skala kecil atau besar, akan ada dua perangkat ini di dalamnya. Switch dan Hub.

Fungsinya sederhana, kedua alat tersebut adalah tempat untuk meneruskan data/traffic dari server ke perangkat lain yang ingin terhubung ke jaringan internet.

Walaupun terlihat sama, tapi kedua alat tersebut memiliki fungsi yang berbeda loh.

Yuk kita pelajari sama-sama.

Perbedaan Switch dan HUB

Pada dasarnya Switch dan Hub memiliki fungsi yang mirip, yaitu meneruskan aliran data/traffic pada suatu jaringan internet melalui koneksi port connector atau biasa disebut port LAN atau port Ethernet.

Perbedaan yang paling mendasar dari kedua perangkat tersebut adalah ketika mereka menerima informasi baik berupa data atau traffic.

  • Sistem jaringan yang menggunakan Hub akan menyebarkan data/traffic tersebut ke semua perangkat secara langsung tanpa ada filter apapun.
  • Sementara jika menggunakan Switch, perangkat ini akan mengidentifikasi MAC Address dari devices yang terhubung terlebih dahulu sebelum mengrimkan data ke device tersebut.

Sederhananya begini,

Jika ada 10 komputer yang terhubung ke jaringan internet lewat Hub, maka kita tidak bisa tahu perangkat mana yang terhubung dan dari mana perangkat itu berasal.

Tapi kalau 10 komputer tersebut dihubungkan lewat Switch, maka kita bisa tau PC siapa saja yang terhubung (berdasar MAC Address) ke jaringan dan posisi mereka itu ada dimana.

Karena data nya terdeteksi di Switch yang dipasang. Apakah itu di ruangan A, Ruangan B atau ruangan C.

Kasarnya, Hub itu ibarat lahan parkir tanpa tukang parkir, jadi siapa saja bisa masuk dan parkir disitu.

Tapi kalau Switch ada abang parkir yang jaga buat ngedata plat nomer kita kemudian memberikan karcis parkir ke kita.

Sampai sini sudah paham dong pastinya? Yuk kita ulik satu persatu mengenai Hub dan Switch ini.

Apa Itu HUB?

Hub adalah perangkat di jaringan internet paling sederhana dengan 1 input port Ethernet yang terhubung ke perangkat diatasnya (bisa Router, Switch atau Hub lain) dan beberapa output yang bisa dihubungkan ke device yang mengguanakan port Ethernet/LAN juga.

Saat menerima data, HUB akan mengirimkan data ke semua perangkat yang terhubung tanpa harus mengidentifikasi terlebih dahulu.

Hub biasanya beroperasi di layer 1 (physical layer) pada lapisan OSI layer, yaitu lapisan yang bertanggung jawab untuk mentransmisikan data dalam betuk bit stream dari satu perankat ke perangkat lain dalam bentuk biner (0 & 1).

Ada 2 jenis Hub yang sering digunakan:

  1. Active Hubs: perangkat Hub yang dapat memperkuat data yang masuk ke device-device yang terhubung dan juga dapat memperluas jarak data itu dialirkan.
    Contoh, Jika pada jarak 50 meter koneksi di End PC tidak stabil maka di jarak 30 meter bisa tambahkan Hub ini untuk memperkuat sinyal agar data yang sampai ke End PC maksimal.
  2. Passive Hubs: hanya digunakan untuk mengHubungkan sinyal dari jaringan kabel yang berbeda bahkan tanpa listrik.
    Biasanya digunakan untuk menyambung kabel yang kurang panjang atau kabel yang terputus di tengah-tengah.

Fungsi HUB

Karana fiturnya yang terbatas, Hub hanya memiliki satu fungsi utama dalam jaringan yaitu mengHubungkan beberapa perangkat internet ke jaringan dengan menggunakan port Ethernet tanpa perlu mengetahui siapa yang terhubung.

Hub akan sangat berguna di jaringan lokal ataun LAN dengan lingkup kecil agar perangkat seperti printer, CCTV, TV atau PC dapat terhubung dengan baik. Dan Anda pun tidak perlu tahu kan perangkat apa saja yang terhubung kalau di rumah sendiri.

Dan pastikan ketika membeli Hub, harus di sesuaikan dengan jumlah devices yang akan terhubung ya.

Apa Itu Switch

Switch adalah perangkat internet yang lebih pintar dari Hub, karena setelah Switch atau perangkat apa saja yang terhubung, dia akan mengirimkan data sesuai dengan permintaannya melalui MAC Address.

Switch beroperasi di lapisan ke 2 pada layer OSI yaitu data link. Tidak seperti Hub, Switch akan menawarkan fungsi Full-duplex yang mana setiap informasi yang dikirim dan diterima akan mendapatkan akses penuh ke koneksi jaringan

Switch memiliki 3 fungsi utama, yaitu:

  1. Edge Switches: Bisa dibilang fungsi ini paling serbaguna dalam 1 jaringan hanya menggunakan 1 Switch saja dan semua end device langsung terhubung ke Switch ini
  2. Distribution Switches: Letaknya berada di tengah-tengah topologi jaringan. Dia akan menjadi pengHubung antara router dengan perangkat lain seperti Hub, Switch atau End PC
  3. Core Switches: Biasanya digunakan di datacenter atau server untuk mengatur seluruh jaringan di suatu gedung atau perusahaan dengan spesifikasi Switch yang lebih expert. Seperti fungsi vlan, port management, port setting dan lain-lain

Fungsi Switch

Switch memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung keperluan internet di tempat Anda. Namun secara garis besar fungsi dari Switch sebagai berikut:

  1. Mengontrol setiap port yang aktif atau sedang digunakan
  2. Mengelola kinerja port apakah mau berjalan full duplex atau half duplex saja
  3. Memantau lalu lintas jaringan dan mendata perangkat apa saja yang terhubung ke jaringan
  4. Bisa memisahkan beberapa port Switch untuk keperluan internal dengan menggunakan VLAN

Sekarang Anda sudah mengetahui apa itu Hub dan Switch serta apa perbedaan diantara kedua perangkat tersebut.

Secara mendasar memang sama, fungsinya jadi jembatan antara router ke End PC atau devices yang Anda gunakan.

Namun perbedaannya, kalau Hub langsung meneruskan data tanpa mengidentifikasi MAC Address atau perangkat mana saja yang terhubung.

Sedangkan Switch dia akan mendata perangkat yang terhubung dan menyimpannya agar Anda bisa memonitoring

Terlebih lagi, Switch yang lebih professional akan jauh lebih kompleks sehingga Anda bisa mengatur sendiri bagaimana jaringan internet Anda bekerja.

Kami harap penjelasan dan perbandingan antara Hub ataupun Switch ini bermanfaat.

Share.

Keingintahuan adalah sumbu dalam lilin pembelajaran.

Exit mobile version