Cara Merawat Mesin Cuci Agar Tidak Bau & Tahan Lama – Mesin cuci itu kerja di lingkungan basah, hangat, dan gelap tiga kondisi favorit bakteri dan jamur.

Campur dengan residu deterjen/softener yang mengendap, serat kain, minyak badan, sampai kotoran mikro hasilnya bau apek, lendir “slime” di dinding drum, dan komponen yang cepat aus. Kabar baiknya, 80% masalah bisa dicegah dengan kebiasaan sederhana yang konsisten.

Intinya: jaga tetap kering, bersih, dan seimbang (beban & setelan). Sisanya tinggal perawatan periodik.

Kenali Jenis Mesin Cuci Kamu (Front Load, Top Load, 1/2 Tabung)

  • Front Load (pintu depan): hemat air, cuci bersih, tapi rawan jamur di karet pintu/gasket dan laci deterjen. Wajib sirkulasi udara.

  • Top Load (pintu atas): lebih “toleran” terhadap bau, tapi saringan serat dan tabung luar tetap bisa menumpuk lendir.

  • 1/2 tabung (twin-tub): sederhana dan bandel, namun selang pembuangan dan bak pengering bisa menyimpan residu.

Perbedaan kebiasaan perawatan per tipe

  • Front Load: disiplin buka pintu + laci setelah pakai, lap gasket setiap selesai cuci.

  • Top Load: pastikan arah pembuangan lancar dan rutin bersihkan saringan serat.

  • Twin-tub: bilas bak pengering, jangan biarkan sisa air menggenang.

Checklist Harian: 5 Menit Setelah Mencuci

Lakukan ini setiap selesai cuci. Nggak sampai 5 menit, tapi efeknya besar.

  1. Keluarkan baju segera. Jangan parkir cucian basah di dalam drum—bau apek nempel ke baju dan mesin.

  2. Buka pintu/tutup dan laci deterjen. Biarkan udara lewat 1–2 jam agar lembap hilang.

  3. Lap area basah. Terutama karet pintu (gasket) front load, kaca pintu, dan bibir drum. Pakai kain mikrofiber kering.

  4. Periksa koin/serat. Kantong baju sering “nyelipin” koin atau tisu; jauhkan dari pompa pembuangan.

  5. Cek bau. Kalau mulai tercium apek, jadwalkan siklus Drum Clean lebih cepat.

Rutinitas Mingguan: Bersih Ringan Tapi Konsisten

  • Laci detergen & dispenser softener: keluarkan (kebanyakan bisa dicopot), rendam air hangat + sedikit sabun cair, sikat lembut, bilas, keringkan.

  • Saringan serat/koin (kalau ada): bersihkan di bawah air mengalir. Serat yang menumpuk = bau + pembuangan lambat.

  • Body & panel: lap tipis pakai kain lembap, lalu keringkan. Hindari semprotan langsung ke tombol/knob.

Perawatan Bulanan: “Drum Clean”/Self-Clean & Sanitasi

Sekali sebulan (atau tiap 20–30 kali pakai), jalankan siklus pembersihan:

  1. Mode “Drum Clean”/“Tub Clean” jika tersedia.

  2. Kalau tidak ada: jalankan siklus terpanas (ideal 60 °C) tanpa pakaian.

  3. Tambahkan pembersih mesin cuci khusus. Alternatif rumahan: 1 cangkir cuka putih di laci deterjen + ½ cangkir baking soda langsung ke drum (jalankan terpisah dari pemutih).

  4. Setelah selesai, lap drum & gasket, lalu aerasi (pintu terbuka) minimal 1–2 jam.

Catatan penting: Jangan campur cuka dengan pemutih klorin. Selalu gunakan satu jenis bahan pembersih per siklus.

Anti Kerak (Descaling) untuk Air Sadah/Keras

Air yang kandungan mineralnya tinggi bikin kerak di elemen pemanas, jalur air, dan dinding tabung. Tanda-tandanya:

  • Noda putih/kekuningan seperti kapur.

  • Pemanasan lebih lama, konsumsi listrik naik.

  • Bau “metallic” atau deterjen susah larut.

Solusi:

  • Pakai descaler khusus mesin cuci tiap 2–3 bulan (lebih sering jika kerak cepat muncul).

  • Pilih deterjen cair (lebih mudah larut dibanding bubuk).

  • Pertimbangkan water softener kalau air sangat keras.

Deterjen & Pewangi: Pilih, Takaran, dan Larangan

  • Gunakan deterjen HE (High Efficiency) untuk mesin front load (busa rendah). Busa berlebih menahan kotoran dan meninggalkan residu penyebab bau.

  • Takaran itu penting. Kebanyakan orang menuang terlalu banyak. Ikuti label, sesuaikan dengan volume cucian dan tingkat kotor.

  • Softener secukupnya. Kebanyakan softener = film lengket = bakteri betah.

  • Hindari deterjen murahan yang meninggalkan gumpalan; pilih merek yang larut bersih.

  • Jangan asal campur bahan kimia. Cuka, pemutih, baking soda pakai dalam siklus berbeda.

Aturan Muatan: Jangan Overload, Jangan Juga Kosong Melulu

  • Overload bikin pakaian tidak tergulung baik, motor kerja ekstra, bantalan (bearing) cepat aus, dan kotoran “ketahan” di sudut drum → bau.

  • Underload ekstrem (nyuci 1–2 item besar) menyebabkan ketidakseimbangan saat spin, mesin “lompat-lompat”.

  • Patokan mudah: Isi drum 70–80% volume. Pakaian harus masih bisa bergerak saat agitasi.

Menjaga keseimbangan dan umur bearing

  • Campur item kecil & besar agar beban merata.

  • Untuk selimut/bed cover, pilih mode bulky (jika ada) atau turunkan kecepatan spin.

Sirkulasi Udara Ruang Laundry: Lawan Lembap Penyebab Apek

  • Sediakan ventilasi: jendela, exhaust fan, atau minimal jarak 5–10 cm dari dinding belakang.

  • Hindari menaruh mesin dalam ruang tertutup tanpa sirkulasi.

  • Jika ruangan lembap, pertimbangkan dehumidifier atau rutin buka pintu ruangan setelah cuci.

Sudah Terlanjur Bau? Prosedur Deep-Clean Step by Step

  1. Kosongkan mesin.

  2. Bersihkan laci detergen (rendam & sikat).

  3. Gasket/karet pintu: semprot pembersih khusus jamur (atau larutan cuka), tunggu 5–10 menit, sikat lembut, lap kering.

  4. Filter pompa/saringan koin: siapkan lap dan wadah air, buka penutup (biasanya di bawah front load), keluarkan kotoran, bilas filter.

  5. Siklus panas (60 °C) dengan pembersih drum.

  6. Ulangi siklus bilas sekali lagi tanpa apa pun untuk memastikan residu bersih.

  7. Aerasi: pintu + laci terbuka, 2–3 jam.

  8. Hari berikutnya, cuci handuk/serbet lama; cek apakah bau hilang.

Bagian Penting yang Sering Dilupakan

Karet pintu/gasket (front load)

  • Angkat bibir karet, sering ada air menggenang + serat.

  • Lap dengan kain + pembersih lembut.

  • Jika jamur membandel, kompres dengan tisu basah cuka 10–15 menit, lalu sikat perlahan. Bilas & keringkan.

Filter pompa & saringan koin

  • Letaknya biasanya panel bawah (front load).

  • Putar berlawanan arah jarum jam untuk membuka. Hati-hati air sisa!

  • Ambil koin, kancing, serat, rambut. Bilas filter di air mengalir, pasang kembali rapat.

Selang masuk & pembuangan

  • Selang masuk: matikan air, copot, cek saringan kecil di ujung sering mampet pasir/karat.

  • Selang pembuangan: pastikan posisi tidak tertekuk dan ujungnya tidak terendam air balik (backflow).

Laci detergen & dispenser softener

  • Laci yang berlendir = aroma apek.

  • Sikat rel laci (bagian dalam kabinet), keringkan total sebelum dipasang.

Leveling & Getaran: Setel Kaki Biar Nggak “Jalan-Jalan”

  • Pastikan lantai rata & kokoh.

  • Sesuaikan kaki-kaki mesin (putar searah/berlawanan jarum jam) hingga tidak goyang saat ditekan diagonal.

  • Getaran berlebih mempercepat ausnya bearing dan shock absorber, serta melonggarkan klem selang → potensi bocor.

Hemat Listrik & Air Tanpa Mengorbankan Kebersihan

  • Pakai suhu normal untuk harian; simpan suhu panas untuk sanitasi bulanan atau cucian sangat kotor.

  • Mode Eco membantu, tapi pastikan deterjen larut sempurna (deterjen cair lebih aman di suhu rendah).

  • Pre-soak (perendaman) pada noda berat mengurangi kebutuhan siklus ekstra.

  • Isi sesuai kapasitas agar efisien tiap kali cuci.

Tanda-Tanda Mesin Butuh Teknisi

  • Bunyi dengung/geruduk saat spin → indikasi bearing/poros.

  • Air tidak keluar/masuk meski aliran normal → katup masuk/pompa pembuangan bermasalah.

  • Bau terbakar atau MCB turun → segera matikan & panggil teknisi.

  • Kebocoran berulang meski selang & gasket sudah dicek → seal internal perlu servis.

Rencana Perawatan Ringkas (Checklist)

Setiap selesai cuci

  • Keluarkan baju, buka pintu & laci 1–2 jam

  • Lap gasket/kaca pintu & bibir drum

  • Cek sisa koin/serat

Mingguan

  • Bersihkan laci detergen

  • Cek & bersihkan saringan serat/koin

  • Lap body & panel

Bulanan

  • Jalankan Drum Clean / siklus panas 60 °C (tanpa pakaian)

  • Descaling (2–3 bulan sekali atau sesuai kondisi)

  • Cek selang masuk & pembuangan

Per 6–12 bulan

  • Setel ulang leveling kaki, cek getaran

  • Inspeksi gasket, ganti jika getas/robek

  • Panggil teknisi untuk servis ringan bila perlu

Kesalahan Umum yang Bikin Bau & Umur Pendek

  • Menutup rapat pintu langsung setelah selesai cuci.

  • Takaran deterjen/softener kebablasan.

  • Jarang membersihkan laci detergen dan filter pompa.

  • Overload terus-menerus.

  • Menggunakan campuran kimia sembarang dalam satu siklus.

  • Menaruh mesin di ruang super lembap tanpa ventilasi.

Tips Biar Mesin & Baju Selalu Wangi

  • Tambahkan siklus bilas ekstra jika menggunakan softener kental.

  • Gunakan laundry bag untuk item kecil agar tidak tersedot pompa.

  • Untuk handuk/serbet, sesekali cuci di air panas untuk bunuh bakteri.

  • Keringkan karet pintu dengan kipas kecil kalau ruangan sangat lembap.

Kesimpulan

Merawat mesin cuci supaya nggak bau dan tahan lama itu bukan soal pembersihan berat tiap minggu, tapi kebiasaan kecil yang konsisten: aerasi setelah cuci, lap bagian basah, jaga takaran deterjen, dan jalankan Drum Clean bulanan.

Kombinasikan dengan perawatan bagian-bagian “tersembunyi” (gasket, filter, laci, selang) plus leveling yang benar, dan kamu akan merasakan bedanya: baju lebih segar, mesin lebih awet, tagihan lebih irit.

Mulai hari ini, jadwalkan checklist di atas mesin cuci kamu bakal berterima kasih dalam diam.

Share.

Keingintahuan adalah sumbu dalam lilin pembelajaran.

Exit mobile version